SUDAHKAH ANDA TAWAKKAL?
Kita kerap menemui jurnalis yang memburu berita setiap saat, agar bisa meng-update kondisi terkini tentang sebuah lokasi. Dia pasti mencari isu-isu yang melahirkan “rasa penasaran” bagi pembaca, sehingga berita yang ditulis mendapatkan apresiasi yang besar. Kian besar misteri yang tersimpan dari pemberitaan tersebut, orang akan kian penasaran, sehingga tergerak memantau perkembangan beritanya. Jurnalis selalu menggarap berita yang bisa menjadi konsumsi publik, diharapkan dari berita itu publik akan memeroleh pelajaran yang bermakna.
Berbeda halnya dengan perenung dan penekun meditasi, zikir, doa, dan sejenisnya, mereka lebih banyak memburu berita dalam dirinya sendiri. Dia tidak sibuk mencari sisi “berita” yang berkembang pada tataran eksternal. Selalu berusaha menangkap sisi terbaru yang dialami batinnya. Dia selalu mencari tahu, kalau mungkin ada petikan ide, lintasan hati, dan tindakannya yang tidak selaras dengan suara sunyi yang terbenam dalam dirinya.
Karenanya dia repot mengevaluasi secara ketat dirinya, sehingga tak ada waktu untuk mengevaluasi orang lain. Bukankah orang bisa mengevaluasi orang lain lewat mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu. Saat lahir batin Anda sudah bersih, insya Allah Anda bisa menjadi tempat berkaca bagi orang lain, yang akan menginspirasinya untuk melakukan perbaikan. Dia sibuk memperhatikan dirinya, batinnya, lebih daripada kesibukan dia melihat wajahnya di depan kaca. Dia tidak ingin sedikit saja batinnya tersentuh noda keburukan. Andaikan dia menemukan ada keburukan, dia langsung membersihkan dengan tobat, berikut menyertai dengan istighfar.
Penekun zikir atau meditasi lebih mudah mengalami connecting dengan sisi terdalam dalam dirinya. Diri hakiki hanya tersambung, ketika orang mengikis keakuan yang masih menghiasi dirinya, dan menelanjangi sisi batin yang suci bersih. Disana, dia akan mendengarkan seruan-seruan suci, fatwa-fatwa kebaikan, prinsip-prinsip hidup yang agung, dan nasihat-nasihat yang menyejukkan pandangan.
Bagaimana agar ter-connect dengan sisi batin, sumber mata air kedamaian? Pada mulanya, anda mengikuti aliran nafas. Diantara tarikan dan hembusan nafas, kau bisa menyertakan dengan zikir. Sehingga nafas ini turut mengirimkan zikir ke dalam hati. Ketika hati mendapatkan cahaya zikir, niscaya katup hati yang gelap akan terbuka oleh cahaya, berikut mengantarkan ke sisi terdalam pada diri manusia. Inilah ruang penuh rahasia. Rahasia dalam dirinya sendiri. Ruang rahasia ini tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata, hanya dicerap oleh perasaan yang halus.
Manakala orang bisa ter-connect dengan ruang rahasia di dalam dirinya, niscaya dia akan bisa berdialog dengan kedamaian, kesejukan, dan dia akan mendapati nasihat-nasihat suci mengalir dari ruangan tersebut. Sungguh berbahagia orang yang telah tersambung dengan sisi rahasia dalam dirinya. Dia tak lagi punya alasan untuk menderita, karena semua apa yang tergelar di dalamm dirinya, hanya kedamaian, dan materi-materi yang menyusupkan kebahagiaan prima.
Orang mengalami derita karena selalu terbentur pada alam kasar dan pekat oleh kegelapan, tetapi makin ke dalam orang akan bertemu dengan sisi lembut yang melekat pada dirinya, selain lembut makin bercahaya. Mengapa orang yang telah tersambung dengan sisi terdalam akan bahagia? Karena di dalam memancarkan cahaya, berikut keteduhan yang tak terbatas. Pun dia selalu memiliki argumentasi yang jernih, bahwa setiap keadaan menaruh pesan-pesan indah dan membahagiakan dari Tuhan. Jika pesan-pesan itu tidak mengirimkan kebahagiaan, bukan pesan itu yang keliru, tetapi orang yang menerima pesan itu yang tidak bisa memahami makna dibalik pesan tersebut.
Kini, kalau anda ingin memeroleh tambang kebahagiaan, galilah khazanah tersembunyi yang terpendam dalam diri Anda. Sambungkan dirimu dengan mata air kebahagiaan yang memancar dari dalam dirimu. Caranya, Anda perlu menyempatkan waktu untuk berdialog dengan kedalaman diri sendiri, tersambung dengan sisi terdalam. Kalau Anda bisa tersambung dengan sisi terdalam, selain Anda bisa menambang kebahagiaan, Anda pun bakal memeroleh hikmah yang perlu didulang orang suci. Insya Allah.
Khalili Anwar, Penutur dari Jalan Cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar